Friday, August 5, 2011

Akuntansi 2: Contoh Soal Persediaan, bruto, eceran

Contoh Soal Persediaan:

Tgl 2: Persediaan awal : 100 unit

Harga : 100 / unit

Tgl 3: Pembelian : 200 unit

Harga : 110 / unit

Tgl 5: Penjualan : 150 unit

Harga : 150 / unit

Tgl 10: Pembelian : 200 unit

Harga : 120 / unit

Tgl 15: Pembelian : 100 unit

Harga : 125 / unit

Tgl 20: Penjualan :250 unit

Harga : 150 / unit

Tgl 25: Penjualan :50 unit

Harga : 150 / unit

Jawaban:

Pembelian:

100 x 100 = 10.000

200 x 110 = 22.000

200 x 120 = 24.000

100 x 125 = 12.500

Barang siap dijual = 10.000 + 22.000 + 24.000 + 12.500 = 68.500

Jumlah pembelian = 100 + 200 + 200 + 100 = 600

Penjualan:

150 x 150 = 22.500

250 x 150 = 37.500

50 x 150 = 7.500

Jumlah Penjualan = 150 + 250 + 50 = 450

Penjualan bersih = 22.500 + 37.500 + 7.500 = 67.500

Sisa = (Jm Pembelian – Penjualan) = 650 - 450 = 150

FIFO:

100 x 125 = 12.500

50 x 120 = 6.000

Persediaan akhir = 12.500 + 6.000 = 18.500

HPP = Brg siap dijual – persediaan akhir = 68.500 – 18.500 = 50.000

Laba Kotor = Penjualan bersih – HPP = 67.500 – 50.000 = 17.500

LIFO:

100 x 100 = 10.000

50 x 110 = 5.500

Persediaan akhir = 10.000 + 5.500 = 15.500

HPP = Brg siap dijual – persediaan akhir = 68.500 – 15.500 = 53.000

Laba Kotor = Penjualan bersih – HPP = 67.500 – 53.000 = 14.500

Average:

Persediaan akhir: Barang siap dijual / jumlah pembelian = 68.500 / 600 = 17.125

HPP = Brg siap dijual – persediaan akhir = 68.500 – 17.125 = 51.375

Laba Kotor = Penjualan bersih – HPP = 67.500 – 51.375 = 16.125

Contoh soal metode eceran:

Jika penjualan $75.000, berapa harga pokok persediaan akhir, berapa harga pokok penjualan, berapa laba kotornya, jika :

Persediaan awal (harga pokok) : 36.000

Harga jual : 50.000

Pembelian bersih (harga pokok) : 124.000

Harga jual : 170.000

Penjualan bersih : 150.000

Jawaban:

Menentukan harga pokok:

Persediaan tersedia dijual: Persediaan awal + pembelian bersih = 36.000 + 124.000 = 160.000

Menentukan harga jual:

Persediaan tersedia dijual: HJ Persediaan awal + HJ pembelian bersih = 50.000 + 170.000 = 220.000

Persentase harga pokok terhadap harga jual:

Jumlah harga pokok persediaan tersedia dijual / Jumlah harga jual persediaan tersedia dijual =

160.000 / 220.000 = 0,72 x 100% = 72,7% = 73%

Persediaan akhir = Persediaan tersedia dijual (HJ) – Penjualan bersih

= 220.000 – 150.000 = 70.000

HPP = Persediaan tersedia dijual (HP) – (Persentase HP / HJ x persediaan akhir)

= 160.000 – ( 73% x 70.000)

= 160.000 – 51.100 = 108.900

Contoh soal metode laba bruto:

berapa harga pokok persediaan akhir, berapa harga pokok penjualan, berapa laba kotornya, jika :

Persediaan awal : 20.000

Pembelian bersih : 70.000

Potongan pembelian : 1.500

Retur pembelian : 2.500

Biaya angkut : 2.000

Penjualan : 65.000

Retur penjualan : 1.000

Potongan penjualan : 500

Estimasi laba kotor : 25%

Jawaban:

Persediaan barang siap dijual:

(Persediaan awal + pembelian bersih + biaya angkut pemb) – (Retur pemb – Potongan pemb)

= (20.000 + 70.000 + 2.000) – (2.500 + 1.500)

= 92.000 – 4.000 = 88.000

Penjualan bersih = Penjualan – (Retur Penjualan + Potongan penjualan)

= 65.000 – (1.000 + 500) = 63.500

Taksiran laba kotor = 25% x 63.500 = 15.875

HPP = Penjualan bersih – Taksiran laba kotor

= 63.500 – 15.875 = 47.625

Persediaan akhir = Persediaan barang siap dijual – HPP

= 88.000 – 47.625 = 40.375

Teori dan Perhitungan Aktiva Tetap

AKTIVA TETAP

DIFINISI

Aktiva Tetap adalah:

Aktiva yang jangka pemakaiannya lama, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki untuk tidak dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan serta yang nilainya cukup material.

HARGA PEROLEHAN

Harga perolehan adalah : semua biaya yang terjadi untuk memperoleh suatu aktiva tetap sampai tiba di tempat dan siap dipakai.

- Aktiva yang diperoleh gabungan

- harga perolehan angsuran.

PENYUSUTAN

Semua jenis aktiva tetap (kecuali tanah) akan berkurang/ menurun kemampuannya seiring dengan berlalunya waktu.

Menurunnya kemapuan tersebut disebabkan oleh :

- pemakaian

- Keausan

- Ketidakseimbangan kapasitas yang tersedia dengan yang diminta

- Keterbelakangan teknologi

Penyusutan adalah pengakuan akan adanya penurunan kemampuan dari suatu aktiva tetap.

Pengakuan ini harus dicatat sebagai beban, yaitu beban penyusutan dan akumulasi penyusutan

Akumulasi penyusutan adalah perkiraan kontra dari aktiva tetap yang bersangkutan yang digunakan untuk mencatat secara kumulatif jumlah penyusutan yang telah dilakukan.

Nilai Buku adalah aktiva tetap yang belum disusutkan, atau selisih antara harga perolehan dengan akumulasi penyusutan

METODE PENYUSUTAN

Faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan :

1. Dasar penyusutan

2. Taksiran manfaat

Dasar Penyusutan

Adalah nilai aktiva tetap yang digunakan dalam penghitungan penyusutan :

1. Harga Perolehan :

- Harga perolehan itu sendiri

- Harga perolehan – Nilai Sisa

2. Nilai Buku

Nilai sisa adalah taksiran harga pasar aktiva tetap pada akhir masa manfaat.

Taksiran Manfaat

Taksiran manfaat mencerminkan besarnya kapasitas/ manfaat aktiva tetap selama dapat dipakai.

Dinyatakan dalam :

- lamanya jangka waktu pemakaian (umur berguna atau masa manfaat)

- kapasitas produksi yang dapat dihasilkan

Untuk menghitung penyusutan, taksiran manfaat dinyatakan dalam tariff penyusutan.

RUMUS PENYUSUTAN

Biaya penyusutan = TarifPenyusutan X Dasar Penyusutan

Beberapa metode untuk menghitung penyusutan :

- Metode garis lurus (straight line)

- Metode saldo menurun (declining balance)

- Metode Jumlah angka tahun (sum of the years digit)

- Metode unit produksi (unit of production)

Metode Garis Lurus (straight line)

Dalam metode ini, biaya penyusutan dialokasikan berdasarkan berlalunya waktu, dalam jumlah yang sama, sepanjang masa manfaat aktiva tetap.

Rumus :

Biaya penyusutan = Tarif Penyusutan X Dasar Penyusutan

Tarif penyusutan = 100 %

Umur aktiva tetap

Dasar Penyusutan = Harga Perolehan - Nilai Sisa

Metode Saldo Menurun (declining balance)

Dalam metode saldo menurun, biaya penyusutan makin menurun dari tahun-ke tahun. Dengan anggapan bahwa semakin tua, kapasitas aktiva tetpa dalam memberikan jasanya, juga akan makin menurun.

Rumus :

Biaya penyusutan = Tarif Penyusutan X Dasar Penyusutan

Tarif penyusutan = Dua kali tarif metode garis lurus

Dasar Penyusutan = Nilai Buku Awal Periode

Metode Jumlah angka tahun (sum of the years digit)

Jumlah penyusutan akan makin menurun dari tahun ke tahun.

Rumus :

Biaya penyusutan = Tarif Penyusutan X Dasar Penyusutan

Dasar Penyusutan = Harga Perolehan - Nilai Sisa

Tarif penyusutan = Pecahan yang makin lama makin kecil, dengan pembilang adalah angka-angka tahun yang ada selama masa manfaat aktiva tetap. Pembilang untuk tahun pertama adalah angka tahun terakhir, pembilang tahun kedua adalah angka tahun kedua setelah terakhir dan seterusnya. Sebagai penyebut adalah jumlah angka-angka tahun yang ada.

Metode Unit Produksi (unit of production)

Dalam metode unit produksi taksiran manfaat dinyatakan dalam kapasitas produksi yang dapat dihasilkan. Yang dinyatakan dalam bentuk unit produksi, jam pemakaian, kilometer pemakaian atau unit-unit kegiatan lain.

Rumus :

Biaya penyusutan = Tarif Penyusutan X Dasar Penyusutan

Tarif penyusutan = Produksi Aktual

Kapasitas Produksi

Dasar Penyusutan = Harga Perolehan - Nilai Sisa

PERLAKUAN LAIN AKTIVA TETAP

Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat ditarik dari pemakaian.

Penarikan (retirements) dapat dilakukan dengan cara :

- dijual

- ditukarkan dengan aktiva lain

- dibuang (dihapuskan)

untuk mencatat transaksi di atas, yang pasti nilai buku aktiva tetap yang bersangkutan, harus dikeluarkan dari catatan pembukuan.

Penjualan

Apabila suatu aktiva tetap dijual, nilai bukunya dihitung sampai dengan tanggal penjualan.

Nilai buku dibandingkan dengan hasil penjualan yang diterima. Selisih yang diperoleh merupakan keuntungan atau kerugian karena penjualan aktiva tetap.

Jurnal untuk mencatat penjualan :

Untung :

Kas Rp. xxx

Akumulasi penyusutan Rp. xxx

Aktiva tetap Rp. xxx

Keuntungan penjualan Rp. xxx

Rugi :

Kas Rp. xxx

Akumulasi penyusutan Rp. xxx

Kerugian penjualan Rp. xxx

Aktiva tetap Rp. xxx

Penukaran

Suatu aktiva yang sudah berkurang manfaatnya, dapat ditukarkan dengan yang lain. Penukaran aktiva tetap dapat dilakukan dengan aktiva sejenis, atau dapat juga dilakukan dengan aktiva tetap yang tidak sejenis.

Dalam penukaran (trade-in) aktiva tetap, terlebih dahulu harus ditentukan nilai tukarnya (trade-in allowance). Selisih antara nilai tukar aktiva lama dengan harga aktiva baru merupakan jumlah yang harus dibayar. Selisih nilai tukar dengan nilai buku merupakan keuntungan atau kerugian dari penukaran. Jika nilai tukar lebih besar dari nilai buku, maka diperoleh keuntungan, jika sebaliknya, maka diperoleh kerugian.

Ada dua cara pencatatan untuk penukaran :

  1. penukaran aktiva tetap tidak sejenis
  2. penukaran aktiva tetap sejenis

pencatatan penukaran aktiva tetap. (untung)

Tidak sejenis :

Aktiva tetap B Rp. XXX

Akumulasi peny. Rp. XXX

Aktiva tetap A Rp. XXX

Kas Rp. XXX

Keuntungan penukaran Rp. XXX

Sejenis :

Aktiva tetap A Rp. XXX

Akumulasi peny. Rp. XXX

Aktiva tetap A Rp. XXX

Kas Rp. XXX

( keuntungan penukaran, mengurangi harga perolehan aktiva tetap yang baru)

pencatatan penukaran aktiva tetap. (rugi)

Tidak sejenis :

Aktiva tetap B Rp. XXX

Akumulasi peny. Rp. XXX

Kerugian penukaran Rp. XXX

Aktiva tetap A Rp. XXX

Kas Rp. XXX

Sejenis :

Aktiva tetap A Rp. XXX

Akumulasi peny. Rp. XXX

Kerugian penukaran Rp. XXX

Aktiva tetap A Rp. XXX

Kas Rp. XXX

Penghapusan

Apabila aktiva tetap tidak dapat dijual atau ditukarkan, maka aktiva tetap tersebut bisa dihapuskan apabila sudah tidak bermanfaat. Apabila penghapusan ini terjadi, maka akan terjadi kerugian sebesar nilai buku aktiva tetap tersebut.

Cara pencatan :

Akumulasi peny. Rp. XXX

Kerugian penghapusan Rp. XXX

Aktiva tetap Rp. XXX

Contoh Soal:

Sebuah perusahaan dagang membeli mesin Rp 60 juta, ongkos angkut Rp 3 juta, biaya pemasangannnya Rp 2 juta, diperkirakan masa ekonomisnya 5 tahun, dengan nilai sisa 15 juta, diminta buat daftar penyusutan aktiva tetap mulai tahun 1 sd terakhir.

a) Jika dibeli tgl 3 januari 2005

b) Jika dibeli tgl 3 juni 2005

  1. Metode Garis lurus

Dasar penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa

= (60+3+2) – 15

= 50

Tarif penyusutan = 100% / umur aktiva tetap

= 100& / 5

= 20%

Biaya penyusutan = Tarif penyusutan X dasar penyusutan

= 20% X 50

= 10

Nilai Buku = Harga Perolehan – Ak.Penysutan (biaya peny 1)

= 65 – 10

= 55

Tahun

Harga perolehan

Biaya Penyusutan

Ak. Penyusutan

Nilai Buku

2005

65.000.000

10.000.000

10.000.000

55.000.000

2006

65.000.000

11.000.000

21.000.000

44.000.000

2007

65.000.000

8.800.000

29.800.000

35.200.000

2008

65.000.000

7.040.000

36.840.000

28.160.000

2009

65.000.000

5.632.000

42.472.000

22.528.000

  1. Metode Saldo Menurun

  1. Jika dibeli tgl 3 januari

Dasar Penyusutan = Nilai buku awal periode (harga perolehan)

= 65

Tarif Penyusutan = 2x tarif metode garis lurus

= 100% / 5 x 2

= 40%


Biaya Penyusutan = Tarif penyusutan X dasar penyusutan

= 40% X 65

= 26

Nilai Buku = Harga Perolehan – Ak.Penysutan (biaya peny 1)

= 65 – 26

= 39

Tahun

Harga perolehan

Biaya Penyusutan

Ak. Penyusutan

Nilai Buku

2005

65.000.000

26.000.000

26.000.000

39.000.000

2006

65.000.000

15.600.000

41.600.000

23.400.000

2007

65.000.000

9.360.000

50.960.000

14.040.000

2008

65.000.000

5.616.000

56.576.000

8.424.000

2009

65.000.000

3.369.600

59.945.600

5.054.400

  1. Jika dibeli tgl 3 juni 2005

Biaya Penyusutan = 7 / 12 x 40% x 65.000.000

= 0,58 x 40% x 65.000.000

= 0,23 x 65.000.0000

= 15.166.667

Nilai Buku = 65.000.000 – 15.166.667

= 49.833.333

Tahun

Harga perolehan

Biaya Penyusutan

Ak. Penyusutan

Nilai Buku

2005

65.000.000

15.166.667

15.166.667

49.833.333

2006

65.000.000

19.933.333

35.100.000

29.900.000

2007

65.000.000

11.960.000

47.060.000

17.940.000

2008

65.000.000

7.176.000

54.236.000

10.764.000

2009

65.000.000

4.305.600

58.541.600

6.458.400

  1. Metode jumlah angka tahun

a) Jika dibeli 3 januari 2005

Dasar penyusutan = Harga perolehan – nilai sisa

= (60+3+2) – 15

= 50

Tarif Penyusutan = X / Y = 1,2,3,4, ...., n / 1+2+3+4....+n

Biaya Penyusutan = Tarif penyusutan X dasar penyusutan

= th 1: 5 / 15 x 50.000.000 = 16.666.667

= th 2: 4 / 15 x 50.000.000 = 13.333.333

= th 3: 3 / 15 x 50.000.000 = 10.000.000

= th 4: 2 / 15 x 50.000.000 = 6.666.667

= th 5: 1 / 15 x 50.000.000 = 3.333.333

Nilai Buku = Harga Perolehan – Ak.Penysutan (biaya peny 1)

= 65.000.000 – 16.666.667

= 48.333.333

Tahun

Harga perolehan

Biaya Penyusutan

Ak. Penyusutan

Nilai Buku

2005

65.000.000

16.666.667

16.666.667

48.333.333

2006

65.000.000

13.333.333

30.000.000

35.000.000

2007

65.000.000

10.000.000

40.000.000

25.000.000

2008

65.000.000

6.666.667

46.666.667

18.333.333

2009

65.000.000

3.333.333

50.000.000

15.000.000

b) Jika dibeli 3 juni 2005

Biaya Penyusutan:

2005 = 7 / 12 x 5 / 15 x 50.000.000 = 9.722.222

2006 = 5 / 12 x 5 / 15 x 50.000.000 = 6.944.444

= 7 / 12 x 4 / 15 x 50.000.000 = 7.777.778 +

= 14.722.222

2006 = 5 / 12 x 4 / 15 x 50.000.000 = 5.555.556

= 7 / 12 x 3 / 15 x 50.000.000 = 5.833.333 +

= 11.388.889

2006 = 5 / 12 x 3 / 15 x 50.000.000 = 4.166.667

= 7 / 12 x 2 / 15 x 50.000.000 = 3.888.889 +

= 8.655.556

2006 = 5 / 12 x 2 / 15 x 50.000.000 = 2.777.778

= 7 / 12 x 1 / 15 x 50.000.000 = 1.944.444 +

= 4.722.222

2005 = 5 / 12 x 1 / 15 x 50.000.000 = 1.388.889

Tahun

Harga perolehan

Biaya Penyusutan

Ak. Penyusutan

Nilai Buku

2005

65.000.000

9.722.222

9.722.222

55.277.778

2006

65.000.000

14.722.222

24.444.444

40.555.556

2007

65.000.000

11.388.889

35.833.333

29.166.667

2008

65.000.000

8.655.556

43.888.889

21.111.111

2009

65.000.000

4.722.222

48.611.111

16.388.889

2010

65.000.000

1.388.889

50.000.000

15.000.000

Contoh Soal Aktiva yang ditukar:

Vixion => NB (nilai buku) = 8 juta

Ninja => HP (Harga perolehan) = 40 juta

  • Jika Vixion itu dibeli / nilai tukarnya (NT) adalah 7 juta, dan harga perolehannya 20 juta.
  1. Atas penukaran tersebut untung / rugi
  2. Berapa jumlah yang harus dibayar atas penukaran tersebut
  3. Bagaimana pencatatannya

Jawaban:

  1. Rugi = NB – NT = 8 juta – 7 juta = 1 juta
  2. Jumlah yang harus dibayar = (HP ninja – NT Vixion) = 40 juta – 7 juta = 33 juta
  3. Cara pencatatannya:

Akumulasi penyusutan Rp 12.000.000 (HP-NB)

Kendaraan (Ninja) Rp 40.000.000

Kerugian Rp 1.000.000

Kendaraan (Vixion) Rp 20.000.000

Kas Rp 33.000.000

  • Jika nilai tukar 10 juta;

  1. Untung = 10 juta – 8 juta = 2 juta
  2. Jumlah yang harus dibayar = (HP ninja – NT Vixion) = 40 juta – 10 juta = 30 juta
  3. Cara Pencatatannya:

Akumulasi penyusutan Rp 38.000.000 (HP-NB)

Kendaraan (Ninja) Rp 12.000.000

Kendaraan (Vixion) Rp 20.000.000

Kas Rp 30.000.000