Terinspirasi dari:
http://www.handokotantra.com/teknik-memotivasi-diri-agar-sukses.html
Tugas Link Layer
Tugas dari protokol link layer adalah memindahkan datagram dari satu node ke node berikutnya melalui individual link dalam bentuk frame. (Node: Terminal).
Disebut individual link karena, link antara node-node tersebut mungkin menggunakan protokol yang berbeda-beda. Misalnya, link pertama adalah ethernet, link berikutnya frame relay dan link terakhir PPP. Contoh: Modem Speedy.
Layanan Link Layer:
1. Framin: Membungkus (encapsulate) datagram ke dalam bentuk frame sebelum transmisi.
2. Link Access: Protokol-protokol Media Access Control (MAC) mengatur bagaimana sebuah frame di transmisikan ke dalam link. Misalnya, point-to-point (Biasanya kabel atau wireless, tapi tetap dalam satu tujuan) atau broadcast (Biasanya dari sebuah jaringan yang tersebar ke seluruh arah).
3. Reliable Delivery: Protokol link layer menjamin agar pengiriman datagram melalui link terjadi tanpa error. Contoh: Protokol TCP.
4. Flow Control: Karena setiap node memiliki keterbatasan buffer (memory / tempat penyimpanan sementara), maka link layer menjamin agar pengiriman frame tidak lebih cepat daripada pemrosesan frame pada sisi penerima.
5. Error Detection: Kesalahan bit dapat terjadi akibat atenuasi (pelemahan) sinyal atau noise (gangguan) di dalam link. Link layer melakukan deteksi kesalahan, tetapi tidak meminta pengiriman kembali frame yang salah tersebut. Frame yang salah akan dibuang.
6. Error correction: Selain melakukan deteksi kesalahan, link layer juga dapat melakukan koreksi terhadap bit yang salah. Tidak semua protokol link layer mampu memberikan layanan ini, tergantung protokol yang digunakan.
Protokol Multiple Access
Pada model transmisi secara broadcast, semua node memiliki kesempatan yang sama untuk mengirim dan menerima frame.
Teknologi Link Wireless:
1. Pembusuran link wireless: Teknologi frekuensi radio (RF) dan Inframerah
2. Teknik akses yang paling banyak digunakan pada teknologi RF (Radio Frequency)-Multiple akses FDMA.
Klasifikasi Protokol Multiple Access
Protokol Multiple Access:
1. Contention Less (Schedulling):
a. Fixed Assignment: FDMA
b. Demand Assignment: Polling Token Passing
2. CDMA
3. Contention (Random Access):
a. Repeated Random Access: Aloha S-Aloha
b. Random Access With Reservation: Implicit, Explicit
Contentionless:
Cara pengaksesan dimana waktu pengiriman setiap user telah dijadwalkan sebelumnya untuk menghindari terjadinya tubrukan paket data apabila beberapa user mengakses suatu kanal pada saat yang sama.
Cara Penjadwalan Contentionless:
1. Fixed Assignment Schedulling: Protokol ini mengalokasikan suatu bagian yang sifatnya tetap kepada setiap user.
2. Kelemahan sistem ini terletak pada in-efiesiensi jaringan, karena time slot atau frekuensi yang telah dialokasikan untuk user tertentu tidak dapat digunakan oleh user lain walaupun time slot atau frekuensi tersebut tidak digunakan.
3. Demand Schedulling: Protokol ini mengalokasikan jaringan kepada setiap user yang memiliki paket data yang hendak dikirimkan.
Contention: Waktu pengiriman dipilih secara acak, Tidak dilakukan penjadwalan pada transmisi paket, sehingga setiap user memiliki kebebasan untuk mengirim paket data kapan saja. Cara Transmisi Contention Untuk menghindari terjadinya tabrakan antar paket data dilakukan dengan :
1. Repeated random access protocol: Protokol ini dilakukan dengan metode ALOHA, slotted ALOHA, dan CSMA (carrier sense multiple access).
2. Random access with reservation: Pada protokol ini, user yang berhasil mengirim paket data ke penerima, akan memperoleh alokasi kanal yang disebut reservasi, untuk pengiriman paket data selanjutnya.
3. Random Access Protocol:
a. Slotted ALOHA (untuk satellite communication)
b. ALOHA (untuk satellite communication)
c. Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection (CDMA/CD) (Untuk LAN)
d. Carrier Sense Multiple Access/Collision Avoidance (CDMA/CA) (Untuk Wireless Communication)
Channel Partitioning Protocol:
Ethernet:
· Ethernet adalah teknologi jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox.
· Pertama kali diusulkan oleh Robert Metcalfe pada tahun 1972.
· Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD.
· Kecepatan transmisi data di ethernet sampai saat ini adalah 10 Mbps (Ethernet), 100 Mbps (Fast Ethernet) dan 1Gbps (Gigabit Ethernet).
· Distandarkan oleh IEEE sejak 1978 dengan nama IEEE 802.3.
1. 10Base5 (thicknet): 10 à 10 Mbps (maximum data rate). Base à komunikasi baseband. 5 à Panjang segmen maksimum 500m.
2. 10Base2 (cheapernet atau thinnet): 10 à 10 Mbps (maximum data rate). Base à komunikasi baseband. 2 à Panjang segmen maksimum 185m.
3. 10BaseT: Network Card, UTP Cable Cat 3, RJ-45 Connector. Panjang segmen maksimum 100m.
4. 100BaseT (Fast Ethernet): Kecepatan maksimum transmisi data 100 Mbps. Jenis kabel: UTP Cat 5 (Category 5). Panjang segmen maksimum 100m.
5. 100Base-FX dan 100Base-SX: Menggunakan optical fiber. Panjang segmen maksimum untuk 100Base-FX 300m untuk komunikasi half-duplex. Panjang segmen maksimum untuk 100Base-SX 400.
Cara Pengkabelan UTP ada 2:
1. Straight-Through UTP Cabling
2. Crossover UTP Cabling